Senin, 31 Oktober 2011

Moral dan Etika Dalam dunia bisnis.


I.1 Latar belakang
Dengan kondisi seperti ini, pelaku bisnis kita jelas akan semakin berpacu dengan waktu serta negara-negara lainnya agar terwujud suatu tatanan perekonomian yang saling menguntungkan. Namun perlu kita pertanyakan apakah yang diharapkan oleh pemimpin APEC tersebut dapat terwujud manakala masih ada bisnis kita khususnya dan internasional umumnya dihinggapi kehendak saling “menindas” agar memperoleh tingkat keuntungan yang berlipat ganda. Inilah yang merupakan tantangan bagi etika bisnis kita.
Jika kita ingin mencapai target pada tahun 2000 an, ada saatnya dunia bisnis kita mampu menciptakan kegiatan bisnis  yang bermoral dan beretika, yang terlihat perjalanan yang seiring dan saling membutuhkan antara golongan menengah kebawah dan pengusaha golongan keatas.  Apakah hal ini dapat diwujudkan ?
Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan pembicaraan agama dan budaya, artinya kaidah-kaidah dari moral pelaku bisnis sangat dipengaruhi oleh ajaran serta budaya yang dimiliki oleh pelaku-pelaku bisnis sendiri. Setiap agama mengajarkan pada umatnya untuk memiliki moral yang terpuji, apakah itu dalam kegiatan mendapatkan keuntungan dalam ber-”bisnis”. Jadi, moral sudah jelas merupakan suatu yang terpuji dan pasti memberikan dampak positif bagi  kedua belah pihak. Umpamanya, dalam melakukan transaksi, jika dilakukan  dengan jujur dan konsekwen, jelas kedua belah pihak akan merasa puas dan memperoleh kepercayaan satu sama lain, yang pada akhirnya akan terjalin kerja sama yang erat saling menguntungkan.
Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agamaakan memiliki moral yang terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan inisebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

I.2 Penjelasan Etika Dalam Dunia Bisnis
Apabila moral merupakan sesuatu  yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign)  yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.
Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Mengapa ?
Dunia bisnis, yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara  nasional bahkan internasional. Tentu dalam hal ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupunbangsa lain agar jangan hanya satu pihak saja yang menjalankan etika sementarapihak lain berpijak kepada  apa yang mereka inginkan. Artinya kalau ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral dan etika, jelas apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak  akan pernah bisa diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam perekonomian.



II. Contoh kasus
Contoh kasus Enron yang selain menhancurkan dirinya telah  pula menghancurkan Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen yang memiliki reputasi internasional, dan telah dibangun lebih dari 80 tahun, menunjukan bahwa penyebab utamanya adalah praktek etika perusahaan tidak dilaksanakan dengan baik dan tentunya karena lemahnya  kepemimpinan  para pengelolanya. Dari pengalaman berbagai kegagalan tersebut, kita harus makin waspada dan tidak terpana oleh  cahaya dan kilatan suatu perusahaan hanya semata-mata dari penampilan saja, karena berkilat belum tentu emas.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena :
·         Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
·         Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
·         Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga.
·         Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing  tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan  perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yany tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan. Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus  dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni  dengan cara :
·         Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
·         Memperkuat sistem pengawasan
·         Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.
Ketentuan tersebut seharusnya  diwajibkan untuk dilaksanakan, minimal oleh para pemegang saham, sebagaimana dilakukan oleh perusahaan yang tercatat di NYSE ( antara lain PT. TELKOM dan PT. INDOSAT) dimana diwajibkan untuk membuat berbagai peraturan perusahaan yang sangat ketat sesuai dengan ketentuan dari Sarbannes Oxley yang diterbitkan dengan maksud untuk mencegah  terulangnya kasus Enron dan Worldcom.
III. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini adalah :
1.      Perlu adanya etika bisnis yang di tuangkan dalam suatu hukum positif.
2.      Peranan etika bisnis dalam suatu hukum peraturan undang undang.

IV. Pembahasan
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi, serta optimis salah satu kendala dalam menghadapi tahun 2000 dapat diatasi.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil (fairness), sesuai dengan hukum yang berlaku (legal) tidak tergantungpada kedudukani individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan transaksi dan kegiatan yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
V. Membangun Etika Bisnis dan bisnis yang beretika
Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.
Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah
1. Pengendalian diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang “etis”.
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan  memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
3.  Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara  pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan  sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-”ekspoitasi” lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar 
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan  tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece” dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk  mengadakan  “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
8.  Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah 
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat  dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama 
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”,baik pengusaha sendiri maupun pihak  yang lain mencoba untuk melakukan “kecurangan”  demi kepentingan pribadi,  jelas semua konsep etika bisnis itu akan “gugur” satu semi satu.
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan  rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum
Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini.
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semuapihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi.
V. Pendekatan-pendekatan untuk tanggung jawab sosial:
Tanggung jawab sosial adalah tanggung jawab manajer perusahaan dan karyawan untuk membuat keputusan-keputusan yang melindungi, meningkatkan  kesejahteraan, dan kemakmuran stakeholder dan seluruh masyarakat. Kalau tidak ada undang-undang atau hukum yang secara spesifik mengatur bagaimana perusahaan harus bertindak terhadap stakeholder, manajer harus menetapkan apa yang harus dilakukan, yang benar, etis, dan bertanggung jawab secara sosial.
VI. Empat pendekatan berbeda yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial
1.   Obstructionist Approach
Perusahaan dan manajernya memilih untuk tidak melakukan tindakan sesuai dengan tanggung jawab sosial dan sebagai penggantinya melakukan tindakan-tindakan ilegal dan tidak etis.
2.   Defensive Approach
Perusahaan dan manajernya bertindak etis sebatas sesuai dengan hukum dan syarat-syarat legal. Masih ada kemungkinan melakukan tindakan-tindakan yang tidak etis.
3.   Accommodative Approach
Perusahaan dan manajernya bertindak etis dan sesuai hukum, mencoba menyeimbangkan antara kepentingan-kepentingan stakeholder sesuai kebutuhan.
4.   Proactive Approach
Perusahaan dan manajernya secara aktif melakukan tanggung jawab sosialnya. Mereka mempelajari kebutuhan-kebutuhan stakeholder yang berbeda-beda dan menggunakan sumber daya organisasi untuk memenuhi kebutuhan stakeholder.
 Mengapa harus memiliki tanggung jawab social?
1.   Dengan menunjukkan tanggung jawab social, membantu perusahaan untuk memiliki reputasi yang baik. Dengan reputasi yang baik dapat meningkatkan bisnis dan meningkatkan kemapuan untuk memperoleh sumber daya dari stakeholder, meningkatkan keuntungan dan kemakmuran pemegang saham.
2.   Jika semua perusahaan melakukan tanggung jawab sosial seperti menyediakan pengobatan, dana pension, dan sebagainya, maka kualitas kehidupan akan meningkat, mengurangi kejahatan, kemiskinan, dan tingkat penganguran akan relatif rendah.
The Rule of Organizational Culture
Manajer berperan sangat penting dalam membangun nilai-nilai dan standar dalam perusahaan. Manajer menjadi model dalam bertingkah laku etis yang akan diikuti oleh karyawan di bawahnya. Jika manajer bertindak tidak etis maka karyawan di bawahnya juga tidak akan bertindak etis.
Ethics Ombudsman
Seorang manajer bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan dan mengajarkan standar-standar etika kepada semua karyawan dan memonitor kesesuaiannya dengan standar itu. Dengan membuat budaya etis dalam organisasi, membuat seluruh anggota dapat melakukan tindakan secara etis. Ethics Ombudsman dapat menjadi petunjuk ketika anggota organisasi tidak yakin apakah tindakannya etis atau tidak.

VII. KESIMPULAN
Etika dalam berbisnis adalah mutlak dilakukan. Maju mundurnya bisnis yang dijalankan adalah tergantung dari pelaku bisnis itu sendiri. Apa yang dia perbuat dengan konsekuensi apa yang akan dia peroleh sudah sangat jelas.
Pebisnis yang menjunjung tinggi nilai etika dan hukum undang undang akan mendapat point reward terhadap apa yang telah dia lakukan. Kemajuan perusahaan, kepercayaan pelanggan, profit yang terus meningkat, pangsa pasar terus meluas, merupakan dambaan bagi setiap pebisnis dan ini akan diperoleh dengan menjungjung tinggi nilai etika.
Sebaliknya, pelanggaran etika yang sedikit saja bias menyebabkan kondisi berbalik 180 derajat dalam waktu sekejap. Kehilangan pelanggan, deficit keuangan sampai ditutupnya perusahaan dengan jumlah utang serta kerugian yang menggunung merupakan punishment dari pelanggaran etika.
Terakhir, kita sebagai akademisi yang merupakan calon dari pebisnis, baik itu yang menjalankan bisnis pribadi ataupun yang menjalankan bisnis orang lain tinggal menentukan pilihan apakah bisnis dengan etika atau bisnis tanpa etika.
Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah. Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini.
VIII. SARAN
·         Diperlukanya etika bisnis dalam suatu hukum agar dapat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
·         Dari aspek agama , perlunya menekankan kaidah atau norma-norma ajaranagama agar umatnya sensitif dalam menyikapi “ mana yang benar” atau “mana yang tidak benar” dan apa sangsinya jika kita selalu menabrak yang terkait dengan norma-norma agama. Dan sabagai bukti para penghuni Lapas , beberapa tokoh agama ( orang yang mempunyai pemahaman agama yang cukup baik ) ternyata sebagai penghuninya


DAFTAR PUSTAKA

Senin, 03 Oktober 2011

Kode etik Akuntansi



Analisis pelanggaran kode etik profesi akuntansi yang terjadi pada kasus

“ korupsi terungkap dari kasus penyadapan “


  •    Tanggung jawab profesi
Wafid Muharam selaku mantan sekretaris kemenpora dianggap telah melanggar kode etik profesi yaitu tanggung  jawab  profesi karena telah menyalah gunakan jabatanya dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek wisma atlet yang di ketahui  dari adanya komunikasi  antara terdakwa lainya yaitu pimpinan PT.DGI , antara dudung purwadi dan mohamad El idris

  •         Kepentingan Publik 
Tindak pidana korupsi yg di lakukan wafid muharam , dudung purwadi  dan muhamad el idris mengakibatkan hilangnya kepercayaan publik dan tidak menunjukan atas profesionalisme sehingga ketiga terdakwa kasus korupsi  tersebut  telah melanggar  prinsip kode etik profesi yaitu kepentingan publik

  •         Integritas
dalam kasus ini wafid muharam , dudung purwadi  dan muhamad el idris telah melanggar prinsip kode etik yang ketiga yaitu integritas , karena integritas merupakan kualitas yang melandasi  kepercayaan publik terhadap suatu profesi selaku mantan sekretaris kemenpora , direktur utama PT.DGI dan manajemen pemasaran dari PT.DGI , ketiga tersangka kasus penyuapan dalam proyek wisma atlet tersebut tidak mampu menjaga integritasnya

  •         Objektivitas
ketiga tersangka tersebut tidak bisa menjaga objetivitasnya yang telah melanggar kewajiban  profesionalnya , bersikap tidak adil dan tidak jujur secara intelektual dengan kata lain ketiga tersangka tersebut telah melanggar kode etik objektifitas

  •         Perilaku profesional
selaku mantan sekretaris kemenpora , direktur utama dan manajer pemasaran PT.DGI wafid muharam , dudung purwadi dan muhamad el idris  tidak berprilaku konsisten dengan reputasi profesi dan mendiskreditkan profesi , tidak menunjukan tanggung jawabnya kepada masyarakat umum dengan melakukan memperkaya diri sendiri atau suatu korporasi , maka ketiga tersangka tersebut telah melanggar kode etik prilaku profesional

Kamis, 24 Maret 2011

listening

a few years ago some people didn't have any opportunity to go to school or university. some of them could not go to school because of the far distance between their homes and schools or colleges. but now there is long distance education. people can be students of some colleges or universities without attending the lectures. they get the modules and examinations periodically until they get certificates and degrees. some of  the long distance educations are the Open SLTP, the Open University, the written course, etc



1. this paragraph talks about . . .
a.  people's univesity to go school years ago
b. far distance between people's homes and school
c. long distance education
d. periodic modules and examinations

2. the underline word in the text means . . .
a. being present at
b. listening to
c. giving attention to
d. dealing with

3. what type of the text is used by the winter ?
a. description
b. narrative
c. report
d. recount

my pet
   i have a pet. it is a dog and i call it brown.
brown is a chinese breed. it is small, fluffy and cute. it has got thick brown fur. when i cuddle it, the fur feels soft. brown does not like bones. every day it eats soft food like steamed rice, fish or bread. every morning, i give her milk and bread . when i am at school, brown plays with my cat. they get a long well and never fight maybe because brown does not bark a lot. it treats the others animal in our house gently, and it never eats shoes. brown is really a sweet and friendly animal.

1. what type of the text is used by the writer?
a. report
b. recount
c. narrative
d. descriptive
2. "brown is a chinese breed. it is small, fluffy, and cute."
a. thin
b. soft
c. hard
d. thick

3. the communicative purpose of this text is . . .
a. to describe a particular animal
b. to share an amusing incident with others
c. to present two points of view about an issue
d. to inform the readers about the beauty of brown

4. what is the main idea of paragraph 2?
a. brown my pet dogs , is a chinese breed
b. my chinese breed dog only eats soft food
c. a chinese breed dog does not bark a lot 
d. brown which is a chinese breed is a sweet and friendly animal.









Jumat, 04 Maret 2011

Soal - Soal Grammer Toefl

1. I … campus everyday
a.Go to
b.Going to
c.Went
d.Gone

answer : a

2. She … breakfast every morning
a.Ate
b.Eat
c.Eats
d.Eating

answer : c

3. I … in front of the class now.
a.Sing
b.Sang
c.Sings
d.Am singing

answer : d

4. He … to the office now
a.Is driving
b.Drive
c.Drives
d.Are driving

answer : a

5. They … english lesson
a.Have studied
b.Has studied
c.Are study
d.Is study

answer : a

6. He has … the movie at theatre
a.Watch
b.Watchs
c.Watching
d.Watched

answer : d

7. Adit has been … football since 3 o’clock
a.Play
b.Played
c.Playing
d.plays

answer : c

8. liwa and pevita have been … to the campus until now
a.Walking
b.Walked
c.Walk
d.Walks

answer : a

9. They sometimes … whatever they meet on the way to school
a.talk
b.talking
c.talked
d.is talking

answer : a

10.Young deer ...
a. are called fawns
b. be fawns
c. is fawns
d. are fawns called

Answer : a

11. To score a goal in soccer you ...
a. must kick the ball
b. must kicks the ball
c. may kick them ball
d. must kick them balls

Answer : a

12. If it ... so cloudy, we would plan on having the fair outside.
a. was
b. was not
c. weren’t
d. had not

Answer : b

13. In most circumstances
a.the person that owns the property
b.can claim the rights
c.as money made
d.from drilling oil on their property.

Answer : c

14. ir.sukarno ... first indonesia President.
a. was the
b. became
c. were the
d. are the

Answer : a

15. If I ... your boyfriend, I would never let you down
a. Am
b. Was
c. Were
d. Had been

Answer: c.

15. My parents are ... business trip now
a. Have
b. having
c. Had
d. has

Answer : b.

13 You ... Him in that lobby yesterday
a. see
b. saw
c. soon
d. came

Answer : b.

10. Someone ... service my computer next week
a. Would
b. is
c. Will
d. are

Answer : c

4 Amelia Earhart was ... to pilot her plane across the Atlantic
Ocean.
a. the first and a woman
b. the first woman
c. who the first woman
d. the woman who first

Answer : b

6. He has …. The room
a. Clean
b. cleaned
c. Clear
d. cleans

Answer : b







1. I thought he is a loyal boy. The fact he’s a playboy.
Answer : Is = was

2. When I was walking to school, I meet Dian sastro

Answer : met

3. They was talking about sport when I met them

Answer : were

4. Didn’t make noise, please! The baby is sleeping

Answer : Don’t

5. She have taught English since five years ago

Answer : has

Minggu, 19 September 2010

Annabel Lee





It was many and many a year ago,
In a kingdom by the sea,
That a maiden there lived whom you may know
By the name of ANNABEL LEE;
And this maiden she lived with no other thought
Than to love and be loved by me.

I was a child and she was a child,
In this kingdom by the sea;
But we loved with a love that was more than love-
I and my Annabel Lee;
With a love that the winged seraphs of heaven
Coveted her and me.

And this was the reason that, long ago,
In this kingdom by the sea,
A wind blew out of a cloud, chilling
My beautiful Annabel Lee;
So that her highborn kinsman came
And bore her away from me,
To shut her up in a sepulchre
In this kingdom by the sea.

The angels, not half so happy in heaven,
Went envying her and me-
Yes!- that was the reason (as all men know,
In this kingdom by the sea)
That the wind came out of the cloud by night,
Chilling and killing my Annabel Lee.

But our love it was stronger by far than the love
Of those who were older than we-
Of many far wiser than we-
And neither the angels in heaven above,
Nor the demons down under the sea,
Can ever dissever my soul from the soul
Of the beautiful Annabel Lee.

For the moon never beams without bringing me dreams
Of the beautiful Annabel Lee;
And the stars never rise but I feel the bright eyes
Of the beautiful Annabel Lee;
And so, all the night-tide, I lie down by the side
Of my darling- my darling- my life and my bride,
In the sepulchre there by the sea,
In her tomb by the sounding sea.

by : Edgar Allan Poe

Jumat, 16 Oktober 2009

BMKG: Gempa Susulan Mungkin Terjadi

By Republika Newsroom

Jumat, 16 Oktober 2009 pukul 17:31:00

BMKG: Gempa Susulan Mungkin TerjadiREPUBLIKAONLINE/GOOGLE MAPS

JAKARTA-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan potensi gempa susulan mungkin terjadi. Pasalnya, gempa kembali mengguncang tanah air kita, pada hari ini, Jumat (16/10). Namun tida berpotensi tsunami."Gempa susulan pasti ada," kata Kepala Bidang informasi Gempa, Jaya Murjaya kepada Republika, Jumat (16/10).

Kali ini berkekuatan 6,4 Skala Rither mengguncang Ujung Kulon, Banten. Getarannya pun terasa di Jakarta ini.Jaya Murjaya mengatakan gempa tersebut berada pada titik 6.79 Lintang Selatan, 105.11 Bujur Timur dan pada 42 kilometer barat laut Ujung Kulon. "Kedalamannya mencapai 10 kilometer." ujarnya.

Gempa terjadi tepat pukul 16.52.50 Waktu Indonesia Barat. Gempa ini tidak berpotensi tsunami. "Gempa ini lebih kecil dibanding gempa sebelumnya," ujarnya. she/kpo

Gempa Ujung Kulon, Warga Bandung Panik

Jum'at, 16 Oktober 2009 | 17:56 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Gempa yang terjadi, Jumat (16/10), pukul 16.53 WIB yang berpusat di 42 kilometer Barat Daya Ujung Kulon terasa hingga Bandung. Pantauan Tempo, gempa membuat panik pasien dan pengunjung serta pegawai di Rumah Sakit Borromeus Bandung."Sangat terasa terutama di lantai tiga ke atas, pasien sempat panik dan beberapa pasien keluar ruangan," ujar Indrastuti Widorino salah seorang perawat di lantai tiga Rumah Sakit Boromeus Bandung.

Idrastuti menyatakan, pasien dan keluarga sempat panik sebentar dan bahkan beberapa orang tua langsung membawa anaknya yang tengah dirawat untuk keluar ruangan namun tidak sempat ke luar lantai tiga."Guncangannya terasa sekitar setengah menit," ujarnya."Pasien dan perawat belum sempat keluar karena guncangan hanya sembentar, yang keluar kebanyakan yang ada dilantai bawah,"

Perawat anak ini menegaskan, tidak ada korban ataupun kerusakan dirumah sakit, pasien maupun keluarga pasien dan para karyawan."Kondisinya sudah normal sekarang ini," aku.

Pegawai toko berhamburan keluar dari toko yang berjajar di Jalan Dalem Kaum. "Pegawai toko pada keluar toko," kata Nita Rininta Anggraini yang tengah berjalan-jalan di kawasan itu.

Gempa itu terasa di gedung-gedung tinggi yang berjajar di salah satu kawasan keramaian di Kota Bandung. Gempa itu membuat pegawai toko dan pengunjung berhamburan keluar. Tidak terlihat ada kerusakan di kawasan itu akibat gempa.

Stasiun Geofisika Kelas I, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Bandung, Jawa Barat, kebanjiran telpon warga yang menanyakan soal gempa itu. "Masyarakat sekarang sensitif dengan gempa," kata Kepala Stasiun itu Jumadi, saat dihubungi Tempo.

Dia menghimbau warga Bandung agar tidak panik. Perkiraannya, gempa yang terasa warga Bandung diperkirakan kekuatannya di kisaran III MMI (Modified Merchantile Intensity). Dengan kekuatan goncangan itu, jelasnya, kecil kemungkinan menimbulkan kerusakan di Bandung.

Kendati gempa terhitung berpusat di laut dengan kedalaman relatif dangkal, yakni 10 kilometer, tidak ada peringatan bahaya tsunami. Kendati gempa relatif kuat goncangannya, Jumadi memperkirakan, kecil kemungkinan terjadi kerusakan di lokasi yang berdekatan dengan pusat gempa. "Goncangannya di sana diperkirakan kekuatannya antara IV-V MMI," katanya.